Beschreibung
Nadzom Alkhoridatul Bahiyyah dikarang oleh Imam ‘Allamah Ahmad bin Muhammad ‘Adwil Maliki Azhari atau lebih dikenal dengan Syeikh Ahmad Dardir yang lahir
pada tahun 1127 H dan wafat pada 1201 H. Pokok pembahasan nadzom ini adalah tentang tauhid, yang bermanhajkan ahlus sunnah wal jama’ah. Beberapa pesantren di Indonesia
menggunakan kitab ini sebagai kurikulum dasar ilmu tauhid. Di samping pembahasan yang tidak terlalu meluas, bahasanya pun mudah dipahami oleh pelajar.
Banyak ulama yang memberi syarah atas nadzom ini, diantaranya ada dalam kitab Alhaqoiqul Jaliyyah fii Syarh Nadzm Kharidah Al-Bahiyyah. Kitab ini ditulis oleh Syaikhoh Syifa
binti Khitou, anak perempuan dari ulama terkemuka di zaman ini, Syeikh Hasan Hitou. Jika mencermati lebih dalam penjelasan di dalam kitab Alhaqoiqul Jaliyyah, kita dapat
melihat adanya pesan untuk bersikap toleran di dalam kehidupan sosial masyarakat yang beragan ras, etnis, maupun agama seperti di Indonesia.
Nadzom Alkhoridatul Bahiyyah was written by Imam 'Allamah Ahmad bin Muhammad' Adwil Maliki Azhari or better known as Syeikh Ahmad Dardir who was born in 1127
AH and died in 1201 AH. . Several Islamic boarding schools in Indonesia use this book as the basic curriculum for the science of tauhid. Besides the discussion that is not
too broad, the language is easily understood by students.
Many scholars gave syarah on this nadzom, including in the book Alhaqoiqul Jaliyyah fii Syarh Nadzm Kharidah Al-Bahiyyah. This book was written by Shaykhoh Syifa binti
Khitou, the daughter of a prominent scholar of this era, Sheikh Hasan Hitou. If we look more closely at the explanation in the book Alhaqoiqul Jaliyyah, we can see a message
to be tolerant in the social life of people who have various races, ethnicities, and religions such as in Indonesia.
pada tahun 1127 H dan wafat pada 1201 H. Pokok pembahasan nadzom ini adalah tentang tauhid, yang bermanhajkan ahlus sunnah wal jama’ah. Beberapa pesantren di Indonesia
menggunakan kitab ini sebagai kurikulum dasar ilmu tauhid. Di samping pembahasan yang tidak terlalu meluas, bahasanya pun mudah dipahami oleh pelajar.
Banyak ulama yang memberi syarah atas nadzom ini, diantaranya ada dalam kitab Alhaqoiqul Jaliyyah fii Syarh Nadzm Kharidah Al-Bahiyyah. Kitab ini ditulis oleh Syaikhoh Syifa
binti Khitou, anak perempuan dari ulama terkemuka di zaman ini, Syeikh Hasan Hitou. Jika mencermati lebih dalam penjelasan di dalam kitab Alhaqoiqul Jaliyyah, kita dapat
melihat adanya pesan untuk bersikap toleran di dalam kehidupan sosial masyarakat yang beragan ras, etnis, maupun agama seperti di Indonesia.
Nadzom Alkhoridatul Bahiyyah was written by Imam 'Allamah Ahmad bin Muhammad' Adwil Maliki Azhari or better known as Syeikh Ahmad Dardir who was born in 1127
AH and died in 1201 AH. . Several Islamic boarding schools in Indonesia use this book as the basic curriculum for the science of tauhid. Besides the discussion that is not
too broad, the language is easily understood by students.
Many scholars gave syarah on this nadzom, including in the book Alhaqoiqul Jaliyyah fii Syarh Nadzm Kharidah Al-Bahiyyah. This book was written by Shaykhoh Syifa binti
Khitou, the daughter of a prominent scholar of this era, Sheikh Hasan Hitou. If we look more closely at the explanation in the book Alhaqoiqul Jaliyyah, we can see a message
to be tolerant in the social life of people who have various races, ethnicities, and religions such as in Indonesia.
Alte Versionen
- 05/13/2022: Khoridatul Bahiyyah 6.0
- Report a new version
Free Download
Zweidimensionalen Code herunterzuladen
- App-Namen: Khoridatul Bahiyyah
- Kategorie: Bücher & Nachschlagewerke
- App-Code: com.ezroq.khoridatulbahiyyah
- Version: 6.0
- Anforderung: 4.2 oder eine höhere Version
- Größe der Datei : 7.32 MB
- Aktualisierungszeit: 2022-05-13